Rabu, 23 Maret 2016


MAKALAH EKONOMI MAKRO
PENDAPATAN PERKAPITA
Disusun Oleh:
Destianawati (15133200142)
Sofitri Dwi Adriani (15133200246)
Wida Lestari (15133200027)
UlfiyatunNurhidayah (15133200150)
Agus Nurcahyo (15133200057)

FAKULTAS EKONOMI
MANAJAMEN A2
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
























BAB I
PENDAHULUAN
Pendapatan perkapita merupakan indikator yang digunakan secara luas untuk mengukur tingkat kesejahteraan suatu masyarakat. Walaupun demikian harus diakui bahwa tingkat kesejahteraan suatu masyarakat yang diukur menggunakan indikator pendapatan per kapita mengandung beberapa kelemahan karena hanya memberi indikator rata – rata.
Contoh ada 2 negara yaitu negara A dengan pendapatan per kapita US$ 1.200 dan negara B dengan pendapatan per kapita US$ 1.800. Pertanyaanya, Apakah penduduk di negara B lebih makmur di bandingkan penduduk di negara A ? Jawabannya, Belum tentu ! Mungkin saja pada negara B sebagian besar pendapatannya hanya merupakan pendapatan rata – rata dari 20 pengusaha kaya dan masyarakat hanya merupakan buruh dari duapuluh usahawan tersebut sedangkan pada Negara A pendapatan perkapita itu benar – benar milik semua masyarakat. Misalkan saja bahwa pendapatan tersebut terbentuk dari usaha industri rumah tangga yang di jalankan oleh sebagian besar penduduk negara A.
            Contoh dua negara A dan B tersebut menggambarkan pentingnya pendstribusian pendapatan nasional dalam mengukur tingkat kesejahteraan suatu masyarakat negara.















BAB II
ISI
A.    Pengertian Pendapatan Per Kapita
Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu Negara. Variable yang digunakan untuk menghitung pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dan jumlah penduduk.

Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut.Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut.
Secara matematis, rumus perhitungan pendapatan per kapita adalah
Pendapatan per kapita = Pendapatan Nasional Bruto (GNP) / Jumlah Penduduk
Pendapatan per kapita (per capita income) adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu, yang biasanya satu tahun. Pendapatan per kapita bisa juga diartikan sebagai jumlah dari nilai barang dan jasa rata-rata yang tersedia bagi setiap penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu. Pendapatan per kapita diperoleh dari pendapatan nasional pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk suatu negara pada tahun tersebut.
Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut. Konsep pendapatan nasional yang biasa dipakai dalam menghitung pendapatan per kapita pada umumnya adalah Pendapatan Domestik Bruto (PDB) atau Produk Nasional Bruto (PNB).









B.    KegunaanPendapatanPerKapita
Sebagai indikator ekonomi yang mengukur tingkat kemakmuran penduduk suatu negara, pendapatan per kapita di hitung secara berkala (Periodik) biasanya satu tahun. Manfaat dari perhitungan pendapatan perkapita antara lain adalah sebagai berikut :
1)      Untukmelihattingkatperbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara dari tahun ke tahun.
2)      Sebagai data pebandingankesejahteraan suatu negara dengan negara lain. Dari pendapatan per kapita masing – masing negara dapat di lihat tingkst kesejahteraan tiap negara.
3)      Sebagaiperbandingantingkatstandar hidup suatu negara dengan negara lainnya. Dengan mengambil dasar pendapatan perkapita dari tahun ke tahun, dapat di simpulkan apakah pendapatan per kapita suatu negara rendah (bawah), sedang atau tinggi.
4)      Sebagai data untukmengabil kebijakan di bidang ekonomi. Pendapatan per kapita dapat di gunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah di bidang ekonomi.





















C.    Ketimpangan pendapatan per kapita antar daerah

Selain ketimpangan pendapatan internal dalam satu daerah, juga terdapat ketimpangan pendapatan per kapita antar daerah. Ketimpangan ini timbul sebagai akibat dari kondisi alam, alokasi dan pemanfaatan sumberdaya yang tidak sama antara satu daerah dengan daerah lain. Salah satu model yang biasa dan dianggap cukup representatif untuk mengukur tingkat ketimpangan pendapatan per kapita itu adalah indeks ketimpangan daerah (index of regional inequality) yang dikemukakan Jeffrey G. Williamson (1965).
Williamson mengemukakan model Vw (indeks tertimbang atau weighted index terhadap jumlah penduduk) dan Vuw (tidak tertimbang atau un-weighted index) untuk mengukur tingkat ketimpangan pendapatan per kapita suatu negara pada waktu tertentu. Dari perhitungan yang dilakukan di beberapa negara terlihat bahwa ketimpangan antar daerah itu cenderung berubah mengikuti suatu trend yang disebut sebagai U-shape atau bentuk U. Yakni, pada tahap awal pembangunan derajat ketimpangan pendapatan antar daerah meningkat (increasing), kemudian mengalami masa stabil, seterusnya menjadi berkurang (decrease). Namun demikian untuk negara-negara tertentu, bentuk U tersebut tidak sepenuhnya berlaku demikian. Ada variasi-variasi tertentu yang bersifat khusus.
Sebab itu sejak Repelita III 1979 s/d 1984, pemerintah memberi tekanan yang lebih besar pada strategi pemerataan dari Trilogi Pembangunan (Pemerataan, Pertumbuhan dan Stabilitas) yang sudah dipergunakan sejak REPELITA I. Strategi pemerataan tersebut diberi penjelasan sebagai pemerataan kegiatan pembangunan dan hasil-hasilnya.Ini dimaksudkan untuk melengkapi pengertian dari strategi pemerataan sebelumnya yang seolah-olah hanya dimaksudkan untuk pemerataan hasil-hasil pembangunan, tidak termasuk pemerataan kegiatan pembangunan antar daerah.










.       D. Target Pendapatan Perkapita Indonesia Tahun 2016
Pada tahun 2012, ekonomi Indonesia diperkirakan akan mengalahkan belanda yang notabene telah menjajah Negara Indonesia selama 350 tahun. Ini merupakan satu prestasi  yang sangat membanggakan bagi kita. Jika kondisi politik dan ekonomi relatif stabil, maka pada akhir 2013 yang akan datang Indonesia di-prediksikan mencapai pendapatan perkapita USD 5.000. Inilah satu bukti pertama kalinya Indonesia akan menembus 100 Negara dengan pendapatan perkapita terbesar di dunia.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menargetkan pendapatan per-kapita Indonesia tahun 2015 mencapai 5.500 USD atau meningkat hampir dua kali lipat dari tahun 2011 lalu yang masih bekisar 3.500-3.600 USD. Target ini disesuaikan dengan berbagai program pemerintah terkait peningkatan perekonomian rakyat seperti program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Dalam tiga tahun kedepan, katanya, Pemerintah RI harus sudah mampu meningkatkan perekonomian rakyat yang signifikan. Satu pekerjaan memang tidak gampang, tetapi bisa dicapai. Pendapatan perkapita kita 3.500 hingga 3.600 USD pada tahun 2011 lalu. Dan pada 2015 mendatang, pendapatan per-kapita Indonesia diharapkan bisa mencapai 5.500 USD.
Oleh sebab itu, demikian Hatta yang juga Ketua Umum partai berlambang matahari bersinar (PAN) itu, pemerintah secara bersama-sama harus mampu membangun koridor satu wilayah Sumatra, yang pertama yakni membangun dan perbaikan jalan dari Aceh hingga ke Lampung.
Selain itu, kata Hatta, demi menyukseskan program MP3EI, pemerintah juga akan membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau, paling tidak klaster atau "kantung" pertumbuhan industri serta membangun tiga pelabuhan baru dan memperbaharui pelabuhan yang telah ada seperti Pelabuhan Internasional Dumai serta Pelabuhan Kuala Enok.
"Juga membangun kembali pusat industri, hilirisasi, manufaktur industri hilir. Semua harus kita bangun. Oleh sebab itu, diminta semua pihak agar bahu-membahu menyukseskan program ini," katanya.
Apabila semua terlaksana dengan baik, bukan tidak mungkin pertumbuhan Indonesia secara keseluruhan akan mengalami peningkatan yang kian pesat. Memang untuk setiap tahunnya perdapatan per-kapita Indonesia terus mengalami peningkatan, namun masyarakat   mengharapkan adanya pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih baik lagi.




















F.     Solusi untuk Mencapai Target Pendapatan Perkapita Indonesia USD 5000
Sering sekali kita dengar baik itu berita dari siaran televisi, radiomaupun media cetak lainnya tentang kondisi Perekonomian di Indonesia. Baik itu yang di soroti secara negative maupun positif. Tetapi lebih sering kita dengar dan kita lihat yang disoroti oleh media adalah hal-hal yang bersifat negative sehingga hal-hal positif seakan-akan tidak pernah ada di Indonesia ini. Didalam dunia politik sering juga kita mendengar dan melihat bahwa sanya hal-hal yang bersifat positif ini sangat sedikit diperbincangkan, apakah yang dapat diperbincangkan itu hanya yang bersifat negative atau istilah lain selalu yang kurang baik. Tapi benar untuk kita ketahui bahwa hal yang kurang ini akan selalu menjadi pembahasan terpenting agar bagaimana hal negatif tersebut menjadi positif.
Jika kita dapat berbicara tentang hal yang positif yang sudah dicapai oleh Negara kita ini, bahkan dalam taraf global, ini akan membuat kita dan generasi-generasi Indonesia akan semakin antusias dalam menghadapi perekonomian sekarang ini.
Sebagai contoh dalam hal ekonomi. Pada tahun 2011 indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat :
1.      Indonesia Berhasil menembus pendapatan per-kapita USD 3,500
2.      Indonesia berhasil mencapai investment grade, bahkan Indonesia satu-satunya Negara asia tenggara yang masuk dalam jajaran kelompok NegaraG20. Ini merupakan suatu kebaggaan.














BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ø  Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomiantara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat kesempatan kerja, tingkat harga umum, dan posisi neraca pembayaran suatu negara.
Ø  Manfaat perhitungan Pendapatan per kapita :
1)      Untukmelihattingkatperbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara dari tahun ke tahun.
2)      Sebagai data pebandingankesejahteraan suatu negara dengan negara lain. Dari pendapatan per kapita masing – masing negara dapat di lihat tingkst kesejahteraan tiap negara.
3)      Sebagaiperbandingantingkatstandar hidup suatu negara dengan negara lainnya. Dengan mengambil dasar pendapatan perkapita dari tahun ke tahun, dapat di simpulkan apakah pendapatan per kapita suatu negara rendah (bawah), sedang atau tinggi.
4)      Sebagai data untukmengabil kebijakan di bidang ekonomi. Pendapatan per kapita dapat di gunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah di bidang ekonomi.

















Daftar Pustaka
http://bisnis.vivanews.com/news/read/30496-pendapatan_per_kapita_indonesia_us__2_
271_2
http://bisnis.vivanews.com/news/read/285894-pendapatan-per-orang-warga-ri-naik-rp3-7-jt
http://economy.okezone.com/read/2010/10/26/279/386413/memahami-statistik-ekonomi-pendapatan-per-kapita-2010
http://finance.detik.com/read/2010/02/10/131037/1296658/4/pendapatan-per-kapita-ri-naik-jadi-rp-243-juta-di-2009
http://indonesiacompanynews.wordpress.com/2011/08/06/akhir-2011-pendapatan-per-kapita-us-3-600/