MAKALAH
EKONOMI MAKRO
PENDAPATAN
PERKAPITA
Disusun
Oleh:
Destianawati (15133200142)
Sofitri Dwi Adriani (15133200246)
Wida Lestari (15133200027)
UlfiyatunNurhidayah (15133200150)
Agus
Nurcahyo (15133200057)
FAKULTAS
EKONOMI
MANAJAMEN
A2
UNIVERSITAS
PGRI YOGYAKARTA
BAB
I
PENDAHULUAN
Pendapatan perkapita merupakan indikator yang digunakan secara luas untuk
mengukur tingkat kesejahteraan suatu masyarakat. Walaupun demikian harus diakui
bahwa tingkat kesejahteraan suatu masyarakat yang diukur menggunakan indikator
pendapatan per kapita mengandung beberapa kelemahan karena hanya memberi
indikator rata – rata.
Contoh ada 2 negara yaitu negara A
dengan pendapatan per kapita US$ 1.200 dan negara B dengan pendapatan per
kapita US$ 1.800. Pertanyaanya, Apakah penduduk di negara B lebih makmur di
bandingkan penduduk di negara A ? Jawabannya, Belum tentu ! Mungkin saja pada
negara B sebagian besar pendapatannya hanya merupakan pendapatan rata – rata
dari 20 pengusaha kaya dan masyarakat hanya merupakan buruh dari duapuluh
usahawan tersebut sedangkan pada Negara A pendapatan perkapita itu benar –
benar milik semua masyarakat. Misalkan saja bahwa pendapatan tersebut terbentuk
dari usaha industri rumah tangga yang di jalankan oleh sebagian besar penduduk
negara A.
Contoh
dua negara A dan B tersebut menggambarkan pentingnya pendstribusian pendapatan
nasional dalam mengukur tingkat kesejahteraan suatu masyarakat negara.
BAB II
ISI
A. Pengertian
Pendapatan Per Kapita
Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu Negara. Variable yang
digunakan untuk menghitung pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dan
jumlah penduduk.
Pendapatan
perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata
penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian
pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara
tersebut.Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran
dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya,
semakin makmur negara tersebut.
Secara matematis, rumus perhitungan
pendapatan per kapita adalah
Pendapatan per kapita = Pendapatan Nasional Bruto (GNP) / Jumlah Penduduk
Pendapatan per kapita = Pendapatan Nasional Bruto (GNP) / Jumlah Penduduk
Pendapatan per kapita (per capita
income) adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada suatu periode
tertentu, yang biasanya satu tahun. Pendapatan per kapita bisa juga diartikan
sebagai jumlah dari nilai barang dan jasa rata-rata yang tersedia bagi setiap
penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu. Pendapatan per kapita
diperoleh dari pendapatan nasional pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah
penduduk suatu negara pada tahun tersebut.
Pendapatan perkapita sering digunakan
sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin
besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut. Konsep
pendapatan nasional yang biasa dipakai dalam menghitung pendapatan per kapita
pada umumnya adalah Pendapatan Domestik Bruto (PDB) atau Produk Nasional Bruto
(PNB).
B. KegunaanPendapatanPerKapita
Sebagai indikator ekonomi yang mengukur
tingkat kemakmuran penduduk suatu negara, pendapatan per kapita di hitung
secara berkala (Periodik) biasanya satu tahun. Manfaat dari perhitungan
pendapatan perkapita antara lain adalah sebagai berikut :
1) Untukmelihattingkatperbandingan
kesejahteraan masyarakat suatu negara dari tahun ke tahun.
2) Sebagai data pebandingankesejahteraan
suatu negara dengan negara lain. Dari pendapatan per kapita masing – masing
negara dapat di lihat tingkst kesejahteraan tiap negara.
3) Sebagaiperbandingantingkatstandar
hidup suatu negara dengan negara lainnya. Dengan mengambil dasar pendapatan
perkapita dari tahun ke tahun, dapat di simpulkan apakah pendapatan per kapita
suatu negara rendah (bawah), sedang atau tinggi.
4) Sebagai data untukmengabil kebijakan
di bidang ekonomi. Pendapatan per kapita dapat di gunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk mengambil langkah di bidang ekonomi.
C. Ketimpangan pendapatan per kapita antar daerah
Selain ketimpangan pendapatan internal
dalam satu daerah, juga terdapat ketimpangan pendapatan per kapita antar
daerah. Ketimpangan ini timbul sebagai akibat dari kondisi alam, alokasi dan
pemanfaatan sumberdaya yang tidak sama antara satu daerah dengan daerah lain.
Salah satu model yang biasa dan dianggap cukup representatif untuk mengukur
tingkat ketimpangan pendapatan per kapita itu adalah indeks ketimpangan daerah
(index of regional inequality) yang dikemukakan Jeffrey G. Williamson (1965).
Williamson mengemukakan model Vw (indeks
tertimbang atau weighted index terhadap jumlah penduduk) dan Vuw (tidak
tertimbang atau un-weighted index) untuk mengukur tingkat ketimpangan
pendapatan per kapita suatu negara pada waktu tertentu. Dari perhitungan yang
dilakukan di beberapa negara terlihat bahwa ketimpangan antar daerah itu
cenderung berubah mengikuti suatu trend yang disebut sebagai U-shape atau
bentuk U. Yakni, pada tahap awal pembangunan derajat ketimpangan pendapatan antar
daerah meningkat (increasing), kemudian mengalami masa stabil, seterusnya
menjadi berkurang (decrease). Namun demikian untuk negara-negara tertentu,
bentuk U tersebut tidak sepenuhnya berlaku demikian. Ada variasi-variasi
tertentu yang bersifat khusus.
Sebab itu sejak Repelita III 1979 s/d
1984, pemerintah memberi tekanan yang lebih besar pada strategi pemerataan dari
Trilogi Pembangunan (Pemerataan, Pertumbuhan dan Stabilitas) yang sudah
dipergunakan sejak REPELITA I. Strategi pemerataan tersebut diberi penjelasan
sebagai pemerataan
kegiatan pembangunan dan hasil-hasilnya.Ini dimaksudkan untuk melengkapi
pengertian dari strategi pemerataan sebelumnya yang seolah-olah hanya
dimaksudkan untuk pemerataan hasil-hasil pembangunan, tidak termasuk pemerataan
kegiatan pembangunan antar daerah.
. D. Target
Pendapatan Perkapita Indonesia Tahun 2016
Pada tahun 2012, ekonomi Indonesia
diperkirakan akan mengalahkan belanda yang notabene telah menjajah Negara
Indonesia selama 350 tahun. Ini merupakan satu prestasi yang sangat
membanggakan bagi kita. Jika kondisi politik dan ekonomi relatif stabil, maka
pada akhir 2013 yang akan datang Indonesia di-prediksikan mencapai pendapatan
perkapita USD 5.000. Inilah satu bukti pertama kalinya Indonesia akan menembus
100 Negara dengan pendapatan perkapita terbesar di dunia.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menargetkan pendapatan
per-kapita Indonesia tahun 2015 mencapai 5.500 USD atau meningkat hampir dua
kali lipat dari tahun 2011 lalu yang masih bekisar 3.500-3.600 USD. Target ini
disesuaikan dengan berbagai program pemerintah terkait peningkatan perekonomian
rakyat seperti program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI).
Dalam tiga tahun kedepan, katanya, Pemerintah RI harus sudah mampu
meningkatkan perekonomian rakyat yang signifikan. Satu pekerjaan memang tidak
gampang, tetapi bisa dicapai. Pendapatan perkapita kita 3.500 hingga 3.600 USD
pada tahun 2011 lalu. Dan pada 2015 mendatang, pendapatan per-kapita Indonesia
diharapkan bisa mencapai 5.500 USD.
Oleh sebab itu, demikian Hatta yang juga Ketua Umum partai berlambang
matahari bersinar (PAN) itu, pemerintah secara bersama-sama harus mampu
membangun koridor satu wilayah Sumatra, yang pertama yakni membangun dan
perbaikan jalan dari Aceh hingga ke Lampung.
Selain itu, kata Hatta, demi menyukseskan program MP3EI, pemerintah juga
akan membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau, paling tidak
klaster atau "kantung" pertumbuhan industri serta membangun tiga
pelabuhan baru dan memperbaharui pelabuhan yang telah ada seperti Pelabuhan
Internasional Dumai serta Pelabuhan Kuala Enok.
"Juga membangun kembali pusat industri, hilirisasi, manufaktur
industri hilir. Semua harus kita bangun. Oleh sebab itu, diminta semua pihak
agar bahu-membahu menyukseskan program ini," katanya.
Apabila semua terlaksana
dengan baik, bukan tidak mungkin pertumbuhan Indonesia secara keseluruhan akan
mengalami peningkatan yang kian pesat. Memang untuk setiap tahunnya perdapatan
per-kapita Indonesia terus mengalami peningkatan, namun
masyarakat mengharapkan adanya pertumbuhan ekonomi yang jauh
lebih baik lagi.
F. Solusi
untuk Mencapai Target Pendapatan Perkapita Indonesia USD 5000
Sering sekali kita dengar baik itu berita
dari siaran televisi, radiomaupun media cetak lainnya tentang
kondisi Perekonomian di Indonesia. Baik itu yang di soroti secara
negative maupun positif. Tetapi lebih sering kita dengar dan kita lihat yang
disoroti oleh media adalah hal-hal yang bersifat negative sehingga hal-hal
positif seakan-akan tidak pernah ada di Indonesia ini. Didalam
dunia politik sering juga kita mendengar dan melihat bahwa sanya
hal-hal yang bersifat positif ini sangat sedikit diperbincangkan, apakah yang
dapat diperbincangkan itu hanya yang bersifat negative atau istilah lain selalu
yang kurang baik. Tapi benar untuk kita ketahui bahwa hal yang kurang ini akan
selalu menjadi pembahasan terpenting agar bagaimana hal negatif tersebut
menjadi positif.
Jika kita dapat berbicara tentang hal yang positif yang sudah dicapai oleh
Negara kita ini, bahkan dalam taraf global, ini akan membuat kita dan
generasi-generasi Indonesia akan semakin antusias dalam menghadapi perekonomian
sekarang ini.
Sebagai contoh dalam hal ekonomi. Pada
tahun 2011 indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat :
1. Indonesia Berhasil menembus
pendapatan per-kapita USD 3,500
2. Indonesia berhasil mencapai investment
grade, bahkan Indonesia satu-satunya Negara asia tenggara yang masuk
dalam jajaran kelompok NegaraG20. Ini merupakan suatu kebaggaan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ø
Keberhasilan
perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomiantara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita,
tingkat kesempatan kerja, tingkat harga umum, dan posisi neraca pembayaran suatu negara.
Ø
Manfaat perhitungan
Pendapatan per kapita :
1) Untukmelihattingkatperbandingan
kesejahteraan masyarakat suatu negara dari tahun ke tahun.
2) Sebagai data pebandingankesejahteraan
suatu negara dengan negara lain. Dari pendapatan per kapita masing – masing
negara dapat di lihat tingkst kesejahteraan tiap negara.
3) Sebagaiperbandingantingkatstandar
hidup suatu negara dengan negara lainnya. Dengan mengambil dasar pendapatan
perkapita dari tahun ke tahun, dapat di simpulkan apakah pendapatan per kapita
suatu negara rendah (bawah), sedang atau tinggi.
4) Sebagai
data untukmengabil kebijakan di bidang ekonomi. Pendapatan per kapita dapat di
gunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah di bidang ekonomi.
Daftar Pustaka
http://bisnis.vivanews.com/news/read/30496-pendapatan_per_kapita_indonesia_us__2_
271_2
http://bisnis.vivanews.com/news/read/285894-pendapatan-per-orang-warga-ri-naik-rp3-7-jt
http://economy.okezone.com/read/2010/10/26/279/386413/memahami-statistik-ekonomi-pendapatan-per-kapita-2010
http://finance.detik.com/read/2010/02/10/131037/1296658/4/pendapatan-per-kapita-ri-naik-jadi-rp-243-juta-di-2009
http://indonesiacompanynews.wordpress.com/2011/08/06/akhir-2011-pendapatan-per-kapita-us-3-600/
company website sex chair,dildos,dog dildo,dildo,wolf dildo,sex chair,wholesale sex toys,dog dildo,horse dildo Continued
BalasHapus